**CITAKU JATUH SAMA MAK COMBLANGKU**
Hari pertama masuk sekolah dengan memakai
baju putih abu-abu yang masih baru serasa
hidup gue tuh terlepas dari masa lalu yang kelam, karena beberapa bulan yang
lalu gua masih teringat dengan baju putih biru yang penuh dengan kenangan. Tapi
perputaran waktu membuat gua harus tetap semangat dan menjalani segalanya tahap
demi tahap.
Seperti biasanya di setiap sekolah untuk tiga
hari pertama masuk sekolah Masa Orientasi Siswa atau yang sering disebut dengan MOS tidak pernah
terlewatkan oleh para senior. Mereka selalu bersemangat untuk melakukan
berbagai kegiatan ini dengan tujuan untuk meningkatkan kekompakan antara siswa
baru dan juga agar lebih mengenal lingkungan sekolah dan juga Kakak-kakak yang
lebih senior. Ketika memasuki sekolah ini aku sangat pesimis sekali dan sedikit
malu-malu, hal ini juga dikarenakan gua tuh berasal dari daerah lain dan tak
seorangpun yang aku kenal di sekolah ini karena semua teman SMPku dulu tak ada
yang masuk kesekolah ini. Jadi aku merasa seperti orang asing bangat. Tapi
karena piihanku harus masuk ssekolah ini demi mengejar cita-citaku, akupun mencoba
tuk menjalaninya dengan lapang dada.
Teman-teman siswa/I yang baru kelihatannya
masih lugu-lugu bangat dan sebagian membentuk kelompok sendiri, dan masih
kebanyakan diam. Saya yang dulunya selalu membuat keributan disekolah sekarang
di sekolah yang baru ini aku berubah 180 derajat, menjadi pendiam bangat,karena
belum kenal-sama yang lainya. Aku hanya bisa duduk, melipat tangan, sambil
lihat sana-sini sambil dengarin arahan dari Kakak-kakak senior.
“Semuanya, bentuk barisan…..” aku sangat
terkejut mendengar suara itu dan aku mencari tau suara itu darimana, ternyata
suara itu adalah suara salah seorang kakak senior yang memimpin barisan, dan
tentu dengan wajah yang menyeramkan, dan aku hanya bisa diam sambil mengikuti
perintah dari kakak senior tersebut. Kakak senior mencoba untuk membentuk
barisan dan membaginya menjadi 10 kelompok dan aku berada pada kelompok yang
ke-2.
Dalam kelompok tersebut,kami terdiri dari 5
orang cewek dan 5 orang cowok. Setelah pembagiian kelompok Kakak senior mencoba
untuk membiarkan kami menentukan apa nama
yang cocok untuk kelompok kami tersebut, tapi sebelumnya kami mencoba
untuk saling berkenalan satu sama lain.
5 cowok dalam kelompok tersebuta antara lain: Dika, Bastian, Arif, Umay
dan Jika (Aku), dan 5 cewek itu adalah; Bila, Fay, Tasya, Key dan Meli. Kelima
cewek ini sangat cantik terutama Bila, orangnya ramah, lembut dan baik. Setelah
berkenalan, kami mencoba berunding untuk menentukan nama kelompok tersebut. Tak
lama kemudian satu persatu teman saya menyebutkan ide-ide mereka,
Dika: “ aku ad aide ni teman-teman, gimana
kalu kita kasih nama GIANT gituuu, keren kan???”.
Fay: “ wah, gila bangat, jangan ngeri masa
GIANT, janganlah yang bertopik pendidikan aja, kayaknya lebih bagus, Giant kan macam pemain film roboter aja”
(Sambil tertawa).
Arif: “ oh, ya, gimana kalu kita kasih nama
Student Cruiser??”
Jika: “ wow, keren, saya setuju bro, gimana
dengan teman-teman, setuju gak dengan nama ini?”.
Bila: “ Iy, keren sih tapi kalau bisa kita
cari nama yang lebih sederhana aja yang gampang tuk di ingat. Gitu”.
Pada saat Bila ngomong aku langsung ngliatin
di trus, dan suaranya yang merdu dan mimik wajahnya yang sedikit manja saat
ngomong membuatku, terpesona, dan terlarut dalam dunia hayalku.
Dika: ‘Woiiiiii…Jika, melamun aja lo, menurut
lo namanya yang cocok apa? Ada ide nggak??”
Jika: “oh,
ya gimana kalau gita kasih nama SMART, biar kita nanti menjadi orang-orang yang
smart, tu kan gampang ngingatnya, dan biasanya sangat disukai pelajar kata itu,
karena kita kan pengen menjadi orang yang SMART, gimana setuju nggak??”.
Bila; “ Oh, iya, setuju Jika….keren (Teriak
Bila sambil ngangkat tangan dan mengancungkan jempolnya kea rah wajahku.
Aku merasa senang bangat ketika Bila
menyatakan setuju pertamakali dari pada yang lainya apalagi Dia, mengacungkkan
jempolnya ke aku, wah rasanya senang bangat, sampai-sampai nggak bisa dilupain.
Akhirnya teman-teman saya yang lainnya setuju
dengan Nama yang saya berikan, dan kemudian kami menyebut nama kelompok kami
dengan ‘SMART Club”. Setelah itu kami melanjutkan kegiatan yang lainnya. Dan
satu sama lain sibuk untuk persiapan alat-alat untuk MOS.
Tak lama kemudian, kakak senior pemandu kami
datang dan menyuruh kami untuk istirahat selama 10 menit, dan setelah itu akan
kembali kebarisan dengan membawa nama kelompok. Selama istirahat aku dan
teman-teman memilih standby dilapangan, sambil mengenal lebih jauh teman-teman,
seperti menanyakan asal sekolah, cita-cita, hobby, dan kegiatan setiap harinya
dan mata pelajaran yang paling disukai bahkan sampai kepada pacar, pada saat
itu rasanya senang sekali berkenalan dengan mereka dan kami sangat kompak dan
saling membangun.
Waktu terus berputar tanpa terasa 10 menit
sudah berlalu, suara pluit sudah terdengar dari tengah lapangan untuk
menandakan bahwa barisan akan segera dibentu kembali. Kami yang tadinya duduk
melingkar dengan cepat bangkit berdiri dan membentuk barisan, Kakak senior juga
terheran-heran melihat kami yang sudah kelihatan kompak, pada hal masih hari
pertama masuk sekolah.
Kakak Senior: “ Saya senang dan bangga
sebagai mentor kalian, karena saya melihat kalian sangat peduli satu sama lain
dan kerja samanya juga sangat baik. Ok, apa nama yang sudah kalian berikan
untuk kelompok ini?”
Aku langsung menyahutnya: Kami atas nama
kelompok ini member namanya dengan “ SMART Club” bang”.
Abang Senior: Oh, ya mantap, nama yang bagus
saya juga senang mendengarnya.
Teman-teman saya yang lainya langsung tepuk
tangan dan kelihatan puas atas nama itu, karena Abang senior juga setuju dengan
nama itu.
Abang Senior: “ Ok, siapa yang mau jadi ketua
SMART Club ini??”
Bila: “ Jika Bang, sambil melihat wajahku,
dan teman-teman yang lainnya juga berkata demikian. Aku tanpa ada pilihan lain,
langsung mengikutinya dan mau menjadi ketua dalam kelompok itu.
Abang Senior: “Jika, apakah kamu setuju
menjadi ketua di kelompok ini?”
Jika: “Ok, saya setuju dan saya siap Bang.”
Abang Senior: Oklah kalu begitu, pertemuan
kita hari ini cukup sampai disini dan kita akan lanjut lagi besok. Dan ingat
untuk besok, tolong dipersiapkan alat-alat untuk MOS, dan saya harap ketua
dapat mengaturnya. OK, sekian untuk hari ini. Terimakasih silahkan bubar.
Setelah membubarkan barisan Jika dan
teman-teman satu kelompoknya kembali berkumpul dan berdiskusi mengenai
alat-alat yang akan dipersiapkan untuk MOS hari ke-2. Mereka kelihatan sudah
sangat kompak dan apa yang Jika katakana kepada anggotanya semua anggotanya
menaatinya karena Jika yang sedikit tegas dan sangat menyenagkan dalam mencari
perhatian teman-temannya sehingga mereka tak satupun yang mampu menyangkal
jika. Setelah Mereka berunding mereka istrahat sejenak dan saling curhat satu
sama lain tentang masa lalu mereka.
Entah kenapa Jika sudah kelihatan sangat
kompak sekali sama-teman-temannya dan seolah-olah mereka sudah temanan 1 tahun
sementara mereka baru berteman dalam satu hari. Jika yang suka melawak,
membuatnya sangat disukai oleh teman-temannya apalagi teman-temannya yang cewek
lambatlaun meledek-ledekinya dengan penuh canda tawa.
Suara kegembiaraan, candatawa sealu
kedengaran dari kelompoknya jika membuat yang lainnya melirk kepada mereka,
namun mereka mencuekinya dan melanjutkan aksi mereka.
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang,
panas terik matahari mengundang mereka untuk melepas dahaga masing-masing ,
satu persatu dari mereka mulai membuka bekal yang hamper 5 jam dalam tas mereka
untuk melepas dahaga mereka. Dengan ketulusan mereka saing berbagi dan tukaran
sesuai dengan selera mereka. Hubungan mereka pada saat itu sudah sangat kompak.
Tak lama kemudian seorang yang berbadan
tinggi bertubuh tegap dan berkulit putih berjalan psantai menuju kantaor, saat
itu tepat pukul 13 WIB, dan memuasuki kantor, seseorang tersebut adalah petugas
piket sekolah yang telah diteguskan. Dua menit setelah ia masuk keruangan
kantor tersebut tedengarlah bunyi Bell sekolah yang menandakan bahwa jam
sekolah sudah berakhir.
Jika dan teman-temannya mulai bubar, dan akan pulang sambil mengingatkan kembali
kepada teman-temanya untuk tidak lupa membawa alat-alat yang akan dibawa untuk
besok.
Jika: Oklah teman-teman kita balik , jangan
lupa ya untuk besok, maksud gua alat-alatnya ya.
Teman2nya:” Ok, Siiippp.”
Mereka buabar, dan jika jalan menuju parkiran
mobilnya. Kemudian iya naik kedalam mobilnya dan menghidupkanya dan siap untuk
pulang. Didepan Gerbang sekolah jika melihat Bila, Tasya dan Fay masih berdiri
menunggu jemputan mereka. Jika secara pelahan-lahan membuka jendela mobilnya
dan nyamparin Bila, Fay dan Tasya.
Loh kok belum pulang…? Tanya Jika.
Iya jika lg nunggu jemputan nih. Jawab Tasya.
Oh ya, giman kalau aku antarin pulang, tandas
Jika.
Oh, nggak usah jika, nanti gerepotin. Cetus
Tasya kembali.
Ngga papa kok, kan rumah kita searah kan, toh
nya lewat sana juga kok. Jawab Jika sambil tersenyum.
Melihat senyuman jika, mereka tak mampu lagi
menolak ajakan jika akhirnya mereka bertiga masuk kedalam mobil. Setelah masuk
kedalam mobil salah satu hp bordering,
suara itu berasala dari hapenya Bila, ternyata yang Nelpon adalah Ibunya Bila
yang mengatakan bahwa Bila pulang naik taksi aja karena mobilnya ada masalah.
Dan bila pun memberitahu ibunya bahwa dia sudah ikut Jika teman Barunya di
sekolah bareng sama Fay dan Tasya. Ibunya pun sangat senang mendengar hal
tersebut.
Tak lama kemudian mereka tiba dirumah Fay,
dan Fay langsung turun sambil mengucapkan terima kasih kepada Jika.
Fay: Thanks ya Jika dah mau ngantirin aku
Jika; “ hehhe, biasa sesame teman kok,
hehhehe…”
Tasya/Bila: “ sampai ketemu besok iya Fay,
jangan lupa bekalnya banyakin biar ada untuk Jika…hahahhahahha.
Suasana ramai karena canda dari bila yang
bilang fay untuk bawa banyak bekal biar dikasi ama Jika esok hari.
Jika: iyeeeeee…bisa aja kalian yaaaaaaa.
Tak lama kemudian Tasya dan Bila tiba
dirumahnya. Kebetulan rumah mereka berada dalam satu komplek mereka turun
sama-sama dan mengucapin terima kasih.
Bila: Makasih Jika, ada antarin kami berdua
sampai drumah nih.
Tasya: Iya makasih ya Jika, besok lagi
ya…..hehehhe cumin canda doing.(Suasana kembali memeriahkan mereka karna Tasya
yang suka bercanda).
Jika: Bisa aja u bercanda iya Bila…heheheh,
Ok deh ngakk papa-, sampai ketemu besok ya..
Bila: Ok…hati-hati ya….”
Tasya; “ Jangan lupa makan ya Jika..hahhah
Kembali lagi tasya menghibur suasana, dan
membuat mereka tertawa kembali. Sambil membunyikan klekson mobilnya, jika
kembali melanjutkan perjalananya menuju rumahnya. Tasya dan Bila juga masuk menuju rumahnya
masing-masing.
Setalh sampai dirumah, Jika kelihatan sangat
senang sekali dan sambil bersiul-siul masuk kedalam kamarnya. Dan sepertinya
dia sedang jatuh cinta…hehheheh.
Tak lama kemudian setelah Jika pulang, dia
keluar kamarnya dan menuju ruang keluarga sambil nyalain TV. Dia kelihatannya
sangat senang sekali dan hari pertama masuk sekolah baginya sungguh sangat
memuaskan, sampai-sampai yang biasanya dia tidur siang tidak bisa tidur siang
lagi.
Sambil ngocek-ngocek hapenya, dari mimic
wajhnya kelihatan bahwa dia msedikit kesal karena dia lupa minta nomor hp
teman-temanya. Dan pengen cepat-cepat esok harinya tiba biar langsung berangkat
kesekolah. Dan sambil nonton dia sedikit membayangin apa yang telah dia alami
tadi di sekolah hingga pulang kerumah. Dan diapun tidak lagi menonton tapi
sudah memfokuskan fikirannya untuk mengingat kembali apa yang dia alami tadi,
Sambil senyum-senyum ssendiri dan memutar-mutar hp yang ada di tangannya.
Tanpa iya sadari, ibunya yang baru pulang
dari bepergian sedikit heran melihat Jika yang senyum-senyum. Jika sangat dekat
dengan Ibunya dan Ibunyapun merupakan teman curhatnya yang paling ampuh
menyembunyikan rahasia.
Ibunya yang suka bercanda, ketika melihat
Jika duduk diruang keluarga berjalan dengan pelan-pelan dengantujuan untuk
mengejutkan Jika. Setelah mendekati jika dari belakang Jika kelihatan
senyum-senyum. Dengan pelan-pelan Ibunya berjalan dan langsung memukul bahunya
Jika untuk mengagetinya. Mungkin pada saat itu Jika sedang menghayalkan Tasya
atau Bila, sesaat setelah Ibunya mengepak bahunya, secara tidak sengaja dengan
suara yang keras dan pterkejut, Sebuah kata yang keluar dari mulutanya
adalah…Tasya….
Eh..Mama, kenapa sih ma ngejutin Jika mulu…
Cetus Jika.
Mkanya jangan menghayal mulu orang jalan aja
nggak didengarin, klekson mobil juga nggak di dengarin. Tandas si Ibu.
Jadi, maksudnya Tasya apa tadi…….?? Tanya si
Ibu.
Ibu; Tasya..apaan Tasyaaaa” Tanya Ibu
berulang-ulang.
Jika: “ Ah…mama..itu aja ditanyain, teman
baru aku disekolah Ma.
Ibu: “Eh…dasar anak muda, di suruh sekolah
yang diingat nama cewek bukannya pelajaran sekolah. Sambil mengusap kepala Jika
dan kembali masuk ke kamrnya untuk istirahat.
Jika:” ahhh…mama bisa-bisa aja…”
Ibunya Jika pun masuk kekamarnya dan untuk
istirahan, karena Jika nggak ada teman nonton dan tidak kepengen nonton lagi
diapun masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat.
###
Keesokan harinya Jika berangkat kesekolah
dengan penuh semangat, dan sebelum berangkat kesekolah dia nyuruh pembantuanya
untuk menyapin dia bekal. Pembantunyapun heran karena biasanya dia tidak suka
dibikinin bekal tapi karena ia ingin berbagi dengan teman-temannya disekolah
maka dia juga ikut-ikutan bawa bekal.
Sesudah pamitan dari kedua orangtuanya
barulah dia berangkat kesekolah. Sikap Jika sangat mengherankan kedua
orangtuanya karena semangatnya yang menyala-nyala untuk berangkat kesekolah.
Kedua orang tuanyapun sangat sssenang melihatnya karena Jika sedikit berubah
lebih mandiri disbanding semasa dia di SMP dulu, karena waktu SMP dia masih
suka dibangunin untuk berangkat kesekolah dan diantarin supirnya. Tapi sesudah
SMA dia memilih untuk mandiri dan mau menyetir sendiri kesekolah, dan tentunya
kedua orangtuanya sangat mendukungnya, dengan maksud agar Jika lebih mandiri.
##### nb: ini belum clear ya, belum di edit..heheehe